Friday, February 03, 2006

“ SALAM DAMAI ”

BTI JOX

RADIO SCRIPT 30”

KAMPANYE ANTI KEKERASAN

“ SALAM DAMAI ”

__________________________________________

SFX0 : ( Suara organ satu tone nada tinggi dimainkan dengan efek )

Uuuueng…uuuueng……uuuueng………..

SFX1 : ( Suara orang berbaris )

Prok.Prok.Prok……….

SFX2 : ( Sfx1 fade out , suara letusan senapan )

Tretetetetet…….Dor! Dor! Dor!

SFX3 : ( Sfx2 Fade out, suara barang pecah belah dibanting )

Krompyang, grobyak, brook, prang…………….

CROWDED : ( Sfx2 Fade out ) Ayo, ayo, bunuh saja ! Bantai ! ( saling bersahutan )

ANNCR : ( Sfx0 Fade out ) “ KEKERASAN TIDAK MENYELESAIKAN

MASALAH, KEKERASAN AKAN MERUGIKAN KITA SEMUA !”

MVO : Iklan layanan masyarakat ini dipersembahkan oleh: PEMDA

JOGJAKARTA dan PERSATUAN PARPOL JOGJAKARTA.


14:04:05

HANYA SEBUAH TULISAN

Ketika alam menyanyikan lagunya,

Kulihat kau menangisi waktu.

Nada yang sudah mengalir ke seluruh nadi,

Memberikan garis yang mencengkeram jiwa.

Tak ada yang pantas ku ucap,

Ketika tanah ini terbagi.

Biarlah air yang terus menjadi lawan,

Berikan udara persemaian.

Tetaplah berjalan,

Ketika titik memaksa untuk berhenti.

Berikan tonggak-tonggak,

Atau tidak sekalipun juga tak apa.

Aku akan terus menari dengan alam,

Kan kucium semua penghargaannya.

Terbang bersama kupu-kupu,

Menemui Venus mengarungi Andromeda.

Lakukan apa saja yang sekarang bisa kau lakukan,

Karena besuk adalah setelah hari ini.

Nikmatilah dengan penuh kebanggaan,

Ambil atau buang adalah pilihan.

20062005

1147

Tank

“PENDULUM”

BTI JOX

TELEVISI 30”

TIC TAC SNACK PT DUA KELINCI

“PENDULUM”

____________________________________________________

Background hitam dengan sebuah bandul jam klasik yang bergerak seperti pendulum kekiri dan kekanan. Suasana yang sepi dan dingin membuat suara-suara disekitarnya terdengar jelas.

SFX1 : ( Suara bandul jam )

TIC-TAC-TIC-TAC-TIC-TAC…………

Beberapa saat kemudian terdengar suara plastik

SFX2 : ( Suara plastik )

Kresek-kresek-kresek

Kemudian plastic itu seperti tersobek

SFX3 : ( Suara plastic sobek )

Wek-krek ( SFX1)

Ketika Plastik itu tersobek suara pendulum berhenti background hitam sobek dan berubah menjadi putih yang berisi Tic Tac dengan bungkus warna-warninya

MVO : TIC TAC SELALU CERIA DIMANA SAJA

ANNCR : “DARI DUA KELINCI”

14:04:05

Click Recount to View

Click Recount to View

Btijox 020206

Sejak pertama pernah terkatakan bahwa angin akan terus membawa kebisuan dan ketulian. Matamu kini telah buta, sebuah sayatan “mimis” telah membuatmu meninggalkan seluruh panorama. Tanpa terasa telah banyak isi perutmu kau muntahkan. Membasahi celanaku, bajuku, mukaku, rambutku, lenganku dan sudah tak ada lagi sisa tempat ditubuhku. Kau baru sedikit minum saja sudah seperti ini, belum lagi sempat kau nikmati fantasi ini. Kau sudah terhempas entah dimana dirimu sekarang.

Hari terus berjalan dan perjalananpun terus mengikuti pusaran. Banyak sekali terjumpa fatamorgana tetapi banyak pula terjumpa kenyataan, semua berlalu silih berganti. Dalam mengarungi sebuah perjalanan dibutuhkan ketegasan untuk terus bertahan hidup. Meninggalkan hari kemarin dan memulai kembali hari baru. Tetapi manusia tetaplah manusia, walaupun dia telah meninggalkan hari kemarin, dia masih tetap harus mengingatnya supaya dalam menapaki hari barunya tidak mengulang kembali kesalahan lama. Bercermin pada hari kemarin adalah guru yang baik untuk menapaki hari barunya. Mengubur hari kemarin dan mengenangnya dalam ingatan. Seberapa pahitpun untuk melakukan ini tetapi memang inilah yang harus dilakukan. Selamat tinggal.

Sekarang ini saatnya membersihkan diri dan menapaki hari baru dan menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak ditemukan dari hari kemarin.

Hari baru, matahari memancarkan kecerahan di pagi hari. Siang adalah dimana matahari memancarkan keagungannya dan sore adalah dimana matahari memancarkan keanggunannya. Walau kadang kala ada mendung dan hujan, matahari tetap akan setia pada tugasnya. Bercengkrama dengan ilalang, menerangi kupu menari-nari. Berbicara pada pohon, berbicara pada burung, berbicara pada lebah, berbicara pada malaikat. Berbagi dengan dunianya, menyanyikan alamnya, tersenyum dalam setiap langkahnya, menebarkan kesukacitaan.

Mengusung sebuah kesadaran, menggemgam sebuah pilihan yang merupakan sebuah hak dan juga kewajiban. Hari yang cerah walau kadang juga diselingi dengan awan dan juga hujan. Sementara sang waktu terus berjalan dan bumi semakin menua, malaikat masih menyanyikan lagu-lagu pujian dan kupu, pohon, burung, lebah, ilalang masih terus bergembira ria.

By: Password

MIDANG

MIDANG

Kau yang ada entah dimana

Menari-nari dalam setiap mimpiku

Menemaniku dalam menapaki hidup

Membius semua ingatanku

Kau yang entah ada dimana

Membimbingku dalam senyum

Menggodaku dengan keceriaan

Membawaku menemui angan

Btijox jan 06:31

PUAS

PUAS

Terlihat dalam berbagai hujatan

Hanya akan mati ketika tenang

Dibasuh oleh keabadian

Luntur oleh penentuan

Terkepung dalam kebisuan

Terhantam dengan ancaman

Terkulai kembali dalam hampa

Menarikan kebahagiaan dalam kegelisahan

Saksikanlah itu!!!

Terlihat dalam berbagai hujatan

Hanya akan mati ketika tenang

Dibasuh oleh keabadian

Luntur oleh penentuan

Terkepung dalam kebisuan

Terhantam dengan ancaman

Terkulai kembali dalam hampa

Menarikan kebahagiaan dalam kegelisahan

Bunuhlah sekarang!!!

Jonjax 06:27

Rasalah

sudah lama ternyata aku meninggalkanya. ketika ombak pantai menggerayangi kakiku, kulihat kau masih terisak. senja masih begitu muda dan belum menampakkan lembayungnya. kau masih saja memandangi pasir dan membasahinya dengan air matamu. ganasnya angin laut seakan sudah tak terasakan lagi. angin laut bukanlah angin yang membuai, angin laut adalah angin yang mendesak. kurasakan dia menekan dadaku dan tak pernah membelaiku dengan lembut. angin laut....

aku berteriak, tidak lagi melantunkan pujian merdu. membakar seluruh nurani yang telah terserak dalam jepitan waktu yang penat. kembali kulihat kau masih menunduk, menembus bumi mengarak cerita.

dikejauhan masih terlihat layar yang terombang-ambing oleh ombak. tepat sebaris dengan cakrawala. disana mungkin sedang berbahagia atau mungkin juga sebaliknya. satu dua perahu mulai turun ke air hendak menyusul kawan mereka yang tengah menuju cakrawala.

nyanyian pantai terus saja menambah sesak dadaku, senja sudah mulai menua, samar terlihat larik lembayung menyeruak diantara gumpalan awan. ia mulai menampakkan keanggunannya, kakiku bergetar. kulihat betapa perkasanya dia mencabik awan dan menciptakan sebuah panorama.

kembali aku tertegun, kulihat kebelakang dan kau masih saja memandang bumi dan terus terisak.